Monday, April 16, 2012



Saya dan Yesus


<!--[if !vml]-->
http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/0270f0d0.gif<!--[endif]-->   Bagaimana saya dapat melayani Yesus?
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/0270f0d0.gif<!--[endif]-->   Apakah Tuhan mau mengutus saya?
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->

<!--[if !vml]--> <!--[if !vml]-->
TANYA : Nama saya Josh dan umur saya 14 tahun. Salah seorang teman saya yang beragama Protestan mengatakan bahwa ia memiliki hubungan pribadi dengan Yesus, dan ia ingin tahu apakah saya juga punya. Saya tidak tahu bagaimana menjawabnya. Dapatkah anda menolong?

JAWAB : Baiklah Josh, kamu dapat mengatakan pada temanmu bahwa kamu sungguh punya hubungan pribadi dengan Yesus. Sesungguhnya, kamu punya lebih dari hanya sekedar hubungan pribadi. Kamu punya hubungan pribadi dengan tetangga-tetanggamu, guru-gurumu, teman-temanmu, dsbnya. Tetapi, kamu punya hubungan keluarga dengan Yesus! Dengan menerima Yesus dalam iman dan Sakramen Baptis, kita menerima-Nya sebagai saudara sulung kita.  BapaNya menjadi Bapa kita. Bunda-Nya, Santa Perawan Maria, menjadi bunda kita. Saudara-saudara-Nya, baik laki-laki maupun perempuan, menjadi saudara-saudari kita. Jadi, kita mempunyai hubungan keluarga dengan semua orang kudus di surga dan semua orang beriman melampaui batasan waktu.

Yang bahkan lebih mengagumkan adalah bahwa Yesus menghendaki suatu hubungan dengan kita yang menurut banyak orang amat mencengangkan: Ia menghendaki kita menjadi satu dengan-Nya dengan menerima Tubuh dan Darah-Nya, Jiwa dan Keallahan-Nya, dalam Komuni Suci! Hubungan apa yang dapat lebih erat dari itu? Yesus tinggal dalam jiwa kita melalui rahmat-Nya. Kamu dapat mempererat hubunganmu dengan Yesus dengan berdoa, membaca Kitab Suci, menerima Sakramen Pengakuan Dosa, dan menyambut Komuni Kudus. Sebarkanlah berita gembira ini kepada teman-temanmu!

sumber : The Young Saints Club; www.geocities.com/Athens/1619
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->

HARUSKAH SAYA MENERIMA YESUS SEBAGAI JURUSELAMAT PRIBADI AGAR DAPAT MASUK KE SURGA? Pernahkah seseorang bertanya kepadamu, “Apakah kamu sudah diselamatkan?” Atau apakah mereka mengatakan kepadamu bahwa kamu tidak dapat diselamatkan kecuali jika kamu “menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadimu?” Bagaimana pendapat Gereja Katolik mengenai hal ini?

Tak dapat diragukan lagi bahwa agama Kristen bertitik awal dari iman kepada Tuhan dan Putera Ilahi-Nya, yaitu Yesus. Tetapi itu barulah bagian awal cerita. Banyak orang mencari cara termudah untuk melakukan sesuatu. Mereka suka jalan keluar yang cepat bagi segala masalah kehidupan. Sungguh, akan menyenangkan sekali jika mereka dapat menelan sebuah pil atau menekan sebuah tombol atau mengatakan beberapa patah kata saja dan semua masalah segera lenyap. Sebagian orang berpikir bahwa hanya dengan mengatakan bahwa mereka “menerima” Yesus, maka semua masalah mereka akan disingkirkan.

Namun, hidup ternyata tidak semudah dan segampang itu, demikian juga halnya dengan agama. Tujuan utama kegiatan-kegiatan Kristiani adalah untuk mengembangkan suatu hubungan cinta kasih pribadi yang akrab dengan Tuhan. Hubungan itulah yang “menyelamatkan” kita. Kita dapat belajar mengembangkan hubungan kita dengan Tuhan dengan bercermin pada hubungan persahabatan antar manusia. Tak satu pun persahabatan yang terbentuk dengan sendirinya atau otomatis.

Ketika kamu menginginkan suatu persahabatan dengan seseorang, kamu tidak perlu mengatakan apa-apa. Kamu memang dapat mengatakan kepadanya bahwa kamu menyukai atau mengasihi mereka. Tetapi, kamu membina hubungan persahabatan tersebut dengan melakukan sesuatu bersama-sama. Dalam Gereja Katolik kita melakukannya dengan menerima Sakramen-sakramen!  

Dalam setiap Sakramen, Tuhan datang dalam kehidupan kita dengan suatu cara yang amat pribadi dan istimewa. Tuhan menjangkau dan menjamah kita secara pribadi dengan kasih-Nya. Komuni Kudus, misalnya. Dalam pengalaman yang sangat istimewa ini Tuhan datang sedekat mungkin secara fisik kepadamu . Ia mengatakan “Aku mengasihi engkau” dan Ia membuktikannya! Demikian juga yang terjadi dalam Sakramen-sakramen lainnya. Bukannya kita mengatakan, “Aku menerima Yesus,” malahan Ia yang terlebih dahulu mengatakan, “Aku menerima engkau!”

Kita dapat banyak belajar dari iman orang lain. Mereka yang mengatakan bahwa mereka menerima Yesus sebagai “Juruselamat Pribadi”, seringkali memberikan perhatian yang lebih besar kepada hubungan mereka dengan Dia. Terkadang orang-orang Katolik menerima Sakramen seperti robot saja. Kita menerima Komuni Kudus tanpa menyapa Yesus sama sekali atau bahkan tanpa memikirkan Dia yang baru saja kita terima.

Ketika Yesus mengundang kita untuk menjadi sahabat pribadi-Nya, kita wajib menerima-Nya tanpa ragu-ragu. Elisa segera menjawab panggilan Tuhan. Demikian juga para Rasul. Yesus ingin menjadi sekaligus sahabat terbaikmu dan Tuhan-mu. Terimalah Dia sebagai Juruselamatmu dan kemudian lakukanlah segala sesuatu bersama-Nya. Sakramen adalah cara terindah untuk melakukan ini. Ada banyak cara lain, dan kita dapat saling belajar bagaimana kita dapat membina hubungan yang lebih pribadi dan akrab dengan Yesus.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
BAGAIMANA SAYA DAPAT MEMBUAT DOA SAYA LEBIH PRIBADI? Ada dua macam doa: doa ritual dan doa pribadi. Kedua-duanya bermanfaat.

Kita semua menggunakan ritual untuk memulai suatu percakapan. Ketika kalian menyapa, “Hai, apa kabar?” atau “Bagaimana kabarmu?” sebenarnya kalian menggunakan sapaan ritual. Sapaan tersebut bertujuan untuk memulai suatu dialog dengan orang lain.

Ketika percakapan sudah berjalan lancar, kalian dapat mengubah arah pembicaraan serta mulai membicarakan pendapat kalian dan pendapat teman yang kalian ajak bicara. Jika kalian telah sampai pada tahap ini, percakapan menjadi lebih pribadi. Tentu saja, percakapan yang baik hanya terjadi jika kedua belah pihak saling mendengarkan dan berbicara.

Doa adalah bercakap-cakap dengan Tuhan. Kalian mulai dengan sapaan ritual seperti “Bapa Kami” dan kemudian berlanjut ke pembicaraan yang lebih pribadi. Kadang-kadang lebih mudah membayangkannya daripada melakukannya. Bagaimana kalian dapat mengubah arah pembicaraan dari doa ritual ke doa pribadi?

Salah satu cara ialah dengan mengubah sikap. Tuhan bukanlah seorang Sinterklas besar di langit. Tuhan adalah sahabatmu. Jadi berbicaralah kepada Tuhan sebagai seorang sahabat, bukan hanya meminta hadiah-hadiah saja. Cara lain ialah dengan mengambil sepenggal doa ritual dan mengucapkannya kembali dengan kata-katamu sendiri.

Coba lakukan percobaan ini selama Masa Prapaskah: Penggal-penggallah doa Bapa Kami (kita melakukannya dengan tanda '/') menjadi frase-frase pendek. Setiap hari selama masa Prapaskah cobalah berpikir bagaimana kamu hendak mengucapkan frase-frase itu dengan kata-katamu sendiri. Tidaklah perlu menggunakan kata-kata yang sama jumlahnya dengan doa yang asli - gunakan sebanyak kata yang kamu mau asalkan kata-kata tersebut dapat menyampaikan maksudmu. Tuliskan doa karanganmu tersebut dalam buku catatan setiap hari. Kemudian, setelah kamu selesai dengan Doa Bapa Kami, cobalah dengan doa-doa ritual lainnya.

Jika kalian cukup berlatih, kalian tidak lagi terpancang pada doa-doa ritual, karena kalian sudah mampu bercakap-cakap dengan Tuhan tanpa bantuan.

Bapa Kami /
yang ada di surga /
dimuliakanlah nama-Mu /
datanglah kerjaan-Mu /
jadilah kehendak-Mu /
di atas bumi /
seperti di dalam surga. /
Berilah kami rejeki /
pada hari ini /
dan ampunilah kesalahan kami /
seperti kami pun mengampuni /
yang bersalah kepada kami /
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan /
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. /
Amin.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
BAGAIMANA SAYA DAPAT MELAYANI YESUS? Pada masa perang Vietnam sekelompok prajurit Amerika tiba di sebuah desa yang telah hancur. Malam itu mereka menginap di sebuah gereja Katolik peninggalan Perancis. Meskipun gereja itu sudah porak poranda keadaannya, tetapi mereka masih dapat berteduh di dalamnya. Seorang dari prajurit itu menemukan patung Yesus: patung Hati Yesus Yang Maha Kudus.  Bom yang menghancurkan gereja telah juga menghancurluluhkan kedua tangan patung itu; hanya badan dan lengannya saja yang masih tersisa. Sebelum kelompok prajurit itu meninggalkan gereja untuk meneruskan perjalanannya,  salah seorang di antara mereka meninggalkan secarik kertas di bawah patung itu. Pesan yang tertulis di atas kertas itu berbunyi: "Tangan Yesus adalah kamu." Yesus membutuhkan kedua tanganmu, kedua kakimu, dan juga teladan hidupmu untuk menyebarkan Injil kasih-Nya. Kamu tidak harus membacakan Kitab Suci kepada semua orang atau mengumumkan kepada mereka bahwa mereka belum "diselamatkan". Cukup jadilah seorang Katolik yang penuh belas kasih. Tunjukkan dan amalkan iman Katolikmu supaya sesama dapat belajar dari padanya. Biarkan teman-temanmu "mencicipi" iman Katolik melalui teladan hidupmu yang penuh belas kasih.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
APAKAH TUHAN MAU MENGUTUS SAYA? Apakah Tuhan memanggilmu untuk menjadi utusan-Nya? Jangan takut, Tuhan akan menyediakan segala sesuatu yang kamu perlukan dalam melaksanakan tugas perutusan-Nya. Orang mungkin akan berkata … ada banyak alasan mengapa Tuhan tidak mau mengutusmu atau mengutusku…Tetapi, janganlah kuatir, sebab..
<!--[if !vml]-->
<!--[endif]--><!--[if !mso]-->
<!--[endif]--><!--[if !mso & !vml]--> <!--[endif]--><!--[if !vml]-->
<!--[endif]--> <!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Musa seorang yang gagap.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Baju perang terlalu besar bagi Daud.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Markus ditolak oleh Paulus.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Amos hanyalah seorang peternak domba.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Salomo terlalu kaya.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Abraham terlalu tua.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Daud terlalu muda.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Timotius punya borok.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Petrus takut mati.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Lazarus sudah mati.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Yohanes mengganggap dirinya paling benar.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Naomi seorang janda.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Paulus seorang pembunuh.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Musa juga.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Yunus melarikan diri dari Tuhan.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Miryam suka gosip.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Gideon dan Tomas, keduanya ragu-ragu.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Yeremia terlalu cengeng.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Elia lenyap ditelan api.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Yohanes Pembaptis terlalu banyak bicara.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Marta terlalu khawatir.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Maria seorang pelamun.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Samson rambutnya gondrong.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Apakah sudah saya sebutkan bahwa Musa itu emosional?
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Petrus juga, Paulus juga, dan banyak orang juga.

Baiklah. Ada begitu banyak alasan mengapa Tuhan tidak menginginkan kita. Namun demikian, Tuhan tetap memanggil kita, tanpa peduli dari mana asal kita, atau bagaimana wajah kita atau apa saja kelemahan-kelemahan kita .

Ayo keluarlah dari batasan-batasanmu dan serahkanlah dirimu dalam ketakterbatasan Tuhan.

Bakatmu adalah hadiah dari Tuhan untukmu. Bagaimana kamu mendayagunakan bakatmu adalah balasanmu untuk Tuhan.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan sebagian / seluruh artikel di atas dengan mencantumkan“dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

Yesus dan saya<!--[endif]-->  <!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
TANYA : Nama saya Josh dan umur saya 14 tahun. Salah seorang teman saya yang beragama Protestan mengatakan bahwa ia memiliki hubungan pribadi dengan Yesus, dan ia ingin tahu apakah saya juga punya. Saya tidak tahu bagaimana menjawabnya. Dapatkah anda menolong?

JAWAB : Baiklah Josh, kamu dapat mengatakan pada temanmu bahwa kamu sungguh punya hubungan pribadi dengan Yesus. Sesungguhnya, kamu punya lebih dari hanya sekedar hubungan pribadi. Kamu punya hubungan pribadi dengan tetangga-tetanggamu, guru-gurumu, teman-temanmu, dsbnya. Tetapi, kamu punya hubungan keluarga dengan Yesus! Dengan menerima Yesus dalam iman dan Sakramen Baptis, kita menerima-Nya sebagai saudara sulung kita.  BapaNya menjadi Bapa kita. Bunda-Nya, Santa Perawan Maria, menjadi bunda kita. Saudara-saudara-Nya, baik laki-laki maupun perempuan, menjadi saudara-saudari kita. Jadi, kita mempunyai hubungan keluarga dengan semua orang kudus di surga dan semua orang beriman melampaui batasan waktu.

Yang bahkan lebih mengagumkan adalah bahwa Yesus menghendaki suatu hubungan dengan kita yang menurut banyak orang amat mencengangkan: Ia menghendaki kita menjadi satu dengan-Nya dengan menerima Tubuh dan Darah-Nya, Jiwa dan Keallahan-Nya, dalam Komuni Suci! Hubungan apa yang dapat lebih erat dari itu? Yesus tinggal dalam jiwa kita melalui rahmat-Nya. Kamu dapat mempererat hubunganmu dengan Yesus dengan berdoa, membaca Kitab Suci, menerima Sakramen Pengakuan Dosa, dan menyambut Komuni Kudus. Sebarkanlah berita gembira ini kepada teman-temanmu!

sumber : The Young Saints Club; www.geocities.com/Athens/1619
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->

HARUSKAH SAYA MENERIMA YESUS SEBAGAI JURUSELAMAT PRIBADI AGAR DAPAT MASUK KE SURGA? Pernahkah seseorang bertanya kepadamu, “Apakah kamu sudah diselamatkan?” Atau apakah mereka mengatakan kepadamu bahwa kamu tidak dapat diselamatkan kecuali jika kamu “menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadimu?” Bagaimana pendapat Gereja Katolik mengenai hal ini?


<!--[if !vml]-->Double Bracket:  <!--[endif]-->Tak dapat diragukan lagi bahwa agama Kristen bertitik awal dari iman kepada Tuhan dan Putera Ilahi-Nya, yaitu Yesus. Tetapi itu barulah bagian awal cerita. Banyak orang mencari cara termudah untuk melakukan sesuatu. Mereka suka jalan keluar yang cepat bagi segala masalah kehidupan. Sungguh, akan menyenangkan sekali jika mereka dapat menelan sebuah pil atau menekan sebuah tombol atau mengatakan beberapa patah kata saja dan semua masalah segera lenyap. Sebagian orang berpikir bahwa hanya dengan mengatakan bahwa mereka “menerima” Yesus, maka semua masalah mereka akan disingkirkan.

Namun, hidup ternyata tidak semudah dan segampang itu, demikian juga halnya dengan agama. Tujuan utama kegiatan-kegiatan Kristiani adalah untuk mengembangkan suatu hubungan cinta kasih pribadi yang akrab dengan Tuhan. Hubungan itulah yang “menyelamatkan” kita. Kita dapat belajar mengembangkan hubungan kita dengan Tuhan dengan bercermin pada hubungan persahabatan antar manusia. Tak satu pun persahabatan yang terbentuk dengan sendirinya atau otomatis.

Ketika kamu menginginkan suatu persahabatan dengan seseorang, kamu tidak perlu mengatakan apa-apa. Kamu memang dapat mengatakan kepadanya bahwa kamu menyukai atau mengasihi mereka. Tetapi, kamu membina hubungan persahabatan tersebut dengan melakukan sesuatu bersama-sama. Dalam Gereja Katolik kita melakukannya dengan menerima Sakramen-sakramen!  


<!--[if !vml]-->Text Box:  <!--[endif]-->Dalam setiap Sakramen, Tuhan datang dalam kehidupan kita dengan suatu cara yang amat pribadi dan istimewa. Tuhan menjangkau dan menjamah kita secara pribadi dengan kasih-Nya. Komuni Kudus, misalnya. Dalam pengalaman yang sangat istimewa ini Tuhan datang sedekat mungkin secara fisik kepadamu . Ia mengatakan “Aku mengasihi engkau” dan Ia membuktikannya! Demikian juga yang terjadi dalam Sakramen-sakramen lainnya. Bukannya kita mengatakan, “Aku menerima Yesus,” malahan Ia yang terlebih dahulu mengatakan, “Aku menerima engkau!”

Kita dapat banyak belajar dari iman orang lain. Mereka yang mengatakan bahwa mereka menerima Yesus sebagai “Juruselamat Pribadi”, seringkali memberikan perhatian yang lebih besar kepada hubungan mereka dengan Dia. Terkadang orang-orang Katolik menerima Sakramen seperti robot saja. Kita menerima Komuni Kudus tanpa menyapa Yesus sama sekali atau bahkan tanpa memikirkan Dia yang baru saja kita terima.

Ketika Yesus mengundang kita untuk menjadi sahabat pribadi-Nya, kita wajib menerima-Nya tanpa ragu-ragu. Elisa segera menjawab panggilan Tuhan. Demikian juga para Rasul. Yesus ingin menjadi sekaligus sahabat terbaikmu dan Tuhan-mu. Terimalah Dia sebagai Juruselamatmu dan kemudian lakukanlah segala sesuatu bersama-Nya. Sakramen adalah cara terindah untuk melakukan ini. Ada banyak cara lain, dan kita dapat saling belajar bagaimana kita dapat membina hubungan yang lebih pribadi dan akrab dengan Yesus.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
BAGAIMANA SAYA DAPAT MEMBUAT DOA SAYA LEBIH PRIBADI? Ada dua macam doa: doa ritual dan doa pribadi. Kedua-duanya bermanfaat.

Kita semua menggunakan ritual untuk memulai suatu percakapan. Ketika kalian menyapa, “Hai, apa kabar?” atau “Bagaimana kabarmu?” sebenarnya kalian menggunakan sapaan ritual. Sapaan tersebut bertujuan untuk memulai suatu dialog dengan orang lain.

Ketika percakapan sudah berjalan lancar, kalian dapat mengubah arah pembicaraan serta mulai membicarakan pendapat kalian dan pendapat teman yang kalian ajak bicara. Jika kalian telah sampai pada tahap ini, percakapan menjadi lebih pribadi. Tentu saja, percakapan yang baik hanya terjadi jika kedua belah pihak saling mendengarkan dan berbicara.

Doa adalah bercakap-cakap dengan Tuhan. Kalian mulai dengan sapaan ritual seperti “Bapa Kami” dan kemudian berlanjut ke pembicaraan yang lebih pribadi. Kadang-kadang lebih mudah membayangkannya daripada melakukannya. Bagaimana kalian dapat mengubah arah pembicaraan dari doa ritual ke doa pribadi?

Salah satu cara ialah dengan mengubah sikap. Tuhan bukanlah seorang Sinterklas besar di langit. Tuhan adalah sahabatmu. Jadi berbicaralah kepada Tuhan sebagai seorang sahabat, bukan hanya meminta hadiah-hadiah saja. Cara lain ialah dengan mengambil sepenggal doa ritual dan mengucapkannya kembali dengan kata-katamu sendiri.

Coba lakukan percobaan ini selama Masa Prapaskah: Penggal-penggallah doa Bapa Kami (kita melakukannya dengan tanda '/') menjadi frase-frase pendek. Setiap hari selama masa Prapaskah cobalah berpikir bagaimana kamu hendak mengucapkan frase-frase itu dengan kata-katamu sendiri. Tidaklah perlu menggunakan kata-kata yang sama jumlahnya dengan doa yang asli - gunakan sebanyak kata yang kamu mau asalkan kata-kata tersebut dapat menyampaikan maksudmu. Tuliskan doa karanganmu tersebut dalam buku catatan setiap hari. Kemudian, setelah kamu selesai dengan Doa Bapa Kami, cobalah dengan doa-doa ritual lainnya.

Jika kalian cukup berlatih, kalian tidak lagi terpancang pada doa-doa ritual, karena kalian sudah mampu bercakap-cakap dengan Tuhan tanpa bantuan.

Bapa Kami /
yang ada di surga /
dimuliakanlah nama-Mu /
datanglah kerjaan-Mu /
jadilah kehendak-Mu /
di atas bumi /
seperti di dalam surga. /
Berilah kami rejeki /
pada hari ini /
dan ampunilah kesalahan kami /
seperti kami pun mengampuni /
yang bersalah kepada kami /
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan /
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. /
Amin.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
BAGAIMANA SAYA DAPAT MELAYANI YESUS? Pada masa perang Vietnam sekelompok prajurit Amerika tiba di sebuah desa yang telah hancur. Malam itu mereka menginap di sebuah gereja Katolik peninggalan Perancis. Meskipun gereja itu sudah porak poranda keadaannya, tetapi mereka masih dapat berteduh di dalamnya. Seorang dari prajurit itu menemukan patung Yesus: patung Hati Yesus Yang Maha Kudus.  Bom yang menghancurkan gereja telah juga menghancurluluhkan kedua tangan patung itu; hanya badan dan lengannya saja yang masih tersisa. Sebelum kelompok prajurit itu meninggalkan gereja untuk meneruskan perjalanannya,  salah seorang di antara mereka meninggalkan secarik kertas di bawah patung itu. Pesan yang tertulis di atas kertas itu berbunyi: "Tangan Yesus adalah kamu." Yesus membutuhkan kedua tanganmu, kedua kakimu, dan juga teladan hidupmu untuk menyebarkan Injil kasih-Nya. Kamu tidak harus membacakan Kitab Suci kepada semua orang atau mengumumkan kepada mereka bahwa mereka belum "diselamatkan". Cukup jadilah seorang Katolik yang penuh belas kasih. Tunjukkan dan amalkan iman Katolikmu supaya sesama dapat belajar dari padanya. Biarkan teman-temanmu "mencicipi" iman Katolik melalui teladan hidupmu yang penuh belas kasih.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
APAKAH TUHAN MAU MENGUTUS SAYA? Apakah Tuhan memanggilmu untuk menjadi utusan-Nya? Jangan takut, Tuhan akan menyediakan segala sesuatu yang kamu perlukan dalam melaksanakan tugas perutusan-Nya. Orang mungkin akan berkata … ada banyak alasan mengapa Tuhan tidak mau mengutusmu atau mengutusku…Tetapi, janganlah kuatir, sebab..
<!--[if !vml]-->
<!--[endif]--><!--[if !mso]-->
<!--[endif]-->
<!--[if !vml]--><!--[endif]-->
<!--[if !mso]-->
<!--[endif]--><!--[if !mso & !vml]--> <!--[endif]--><!--[if !vml]-->
<!--[endif]--> <!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Musa seorang yang gagap.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Baju perang terlalu besar bagi Daud.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Markus ditolak oleh Paulus.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Amos hanyalah seorang peternak domba.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Salomo terlalu kaya.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Abraham terlalu tua.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Daud terlalu muda.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Timotius punya borok.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Petrus takut mati.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Lazarus sudah mati.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Yohanes mengganggap dirinya paling benar.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Naomi seorang janda.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Paulus seorang pembunuh.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Musa juga.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Yunus melarikan diri dari Tuhan.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Miryam suka gosip.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Gideon dan Tomas, keduanya ragu-ragu.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Yeremia terlalu cengeng.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Elia lenyap ditelan api.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Yohanes Pembaptis terlalu banyak bicara.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Marta terlalu khawatir.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Maria seorang pelamun.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Samson rambutnya gondrong.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Apakah sudah saya sebutkan bahwa Musa itu emosional?
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gif<!--[endif]-->Petrus juga, Paulus juga, dan banyak orang juga.

Baiklah. Ada begitu banyak alasan mengapa Tuhan tidak menginginkan kita. Namun demikian, Tuhan tetap memanggil kita, tanpa peduli dari mana asal kita, atau bagaimana wajah kita atau apa saja kelemahan-kelemahan kita .

Ayo keluarlah dari batasan-batasanmu dan serahkanlah dirimu dalam ketakterbatasan Tuhan.

Bakatmu adalah hadiah dari Tuhan untukmu. Bagaimana kamu mendayagunakan bakatmu adalah balasanmu untuk Tuhan.
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
<!--[if !vml]-->http://yesaya.indocell.net/1x1.gif<!--[endif]-->
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan sebagian / seluruh artikel di atas dengan mencantumkan“dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

No comments: