Monday, December 16, 2019
Thursday, November 28, 2019
Penutupan Pertemuan Minggu Gembira 2019
Holy Family , Telipok - 26 November 2019
Good Shepherd Manggatal- 25 November 2019
St Joseph , Papar - 23 November 2019
Sacred Heart Inobong - 24 November 2019
Monday, November 25, 2019
Catechetical Sunday/ Minggu kateketikal 2020
Minggu Kateketikal 2020
Minggu Kateketikal tahun ini akan kita rayakan pada 19hb January 2020 dengan tema
“Mencari, mengenali, mengongsikan Kristus”
Manusia itu suka mencari dan selalu mencari misalnya; mencari reziki, mencari kedudukan,
mencari kekayaan, mencari teman atau pasangan. Bagi mereka yang berkeluarga pula bekerja
keras untuk mencari wang bagi memenuhi keperluan hidup keluarganya serta untuk
membiayai pendidikan anak-anak mereka. Semua usaha ini adalah untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih baik dan bahagia.
Tetapi apakah dengan memiliki semua perkara yang tersebut diatas benar-benar boleh
membahagiakan kita? Minggu Kateketikal tahun ini mengingatkan kita bahawa didalam
apapun bentuk kesibukan yang kita hadapi setiap hari hendaknya kita tidak sampai
meninggalkan YESUS. Oleh yang demikian kita semua diajak untuk terus mencari Yesus
Kristus, mengenali-Nya dengan lebih mendalam dan membina relasi yang intim dengan-Nya,
kemudian mengongsikan KRISTUS yang telah kita kenal itu kepada semua orang khususnya
kepada bimbingan kita serta kepada mereka yang belum mengenal dan ingin mengenali
‘Dia’.
Selaku orang yang mengimani Kristus, kita dimandatkan oleh Yesus sendiri untuk
mengongsikan Keselamatan yang telah kita terima melalui ‘pembaptisan’ kita itu kepada
semua orang. “kerana itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah Ku perintahkan kepadamu ( Mt 28:19-20) namun amanat ini merupakan satu
cabaran bagi kita kerana kita sendiri perlu menghidupi serta melakukan apa yang Yesus
kehendaki kita lakukan itu. Bagaimana kita dapat mengongsikan Yesus Kristus jika didalam
hidup kita sendiri tidak ada Yesus. Selaku orang-orang yang beriman; kita semua
memerlukan Yesus Kristus sebagai teman, penolong dan pendamping dalam perjuangan
hidup kita setiap hari secara peribadi, didalam keluarga mahupun komuniti. Tanpa Yesus
Kristus kita tidak mungkin kuat dan dapat bertahan mengharungi badai kehidupan yang
sering melanda serta menyerang kita dari berbagai penjuru dan sudut. Adakalanya, iman kita
terancam kerana kedudukan dan penganugeraan pangkat yang menuntut kita meninggalkan
Yesus. Keadaan ekonomi dan pekerjaan yang tidak stabil juga salah satu penyebab orang
meninggalkan Yesus. Oleh yang demikian kita tidak hanya diajak untuk mengongsikan Yesus
Kristus tetapi marilah kita belajar dari sikap perempuan yang memanggil sahabat-sahabat dan
jiran-jirannya untuk bersukacita dengannya apabila dia menemukan dirhamnya yang hilang
itu (LK 15:8-9), seperti perempuan tersebut kita juga dapat berbagi serta mengongsikan
kegembiraan, persahabatan serta apa yang dapat kita kongsikan sesuai dengan kemampuan
kita masing-masing kepada mereka yang memerlukan agar kita sama-sama dapat menikmati
kegembiraan dan kebahagian bersama-sama didalam Yesus Kristus.
Minggu Kateketikal tahun ini akan kita rayakan pada 19hb January 2020 dengan tema
“Mencari, mengenali, mengongsikan Kristus”
Manusia itu suka mencari dan selalu mencari misalnya; mencari reziki, mencari kedudukan,
mencari kekayaan, mencari teman atau pasangan. Bagi mereka yang berkeluarga pula bekerja
keras untuk mencari wang bagi memenuhi keperluan hidup keluarganya serta untuk
membiayai pendidikan anak-anak mereka. Semua usaha ini adalah untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih baik dan bahagia.
Tetapi apakah dengan memiliki semua perkara yang tersebut diatas benar-benar boleh
membahagiakan kita? Minggu Kateketikal tahun ini mengingatkan kita bahawa didalam
apapun bentuk kesibukan yang kita hadapi setiap hari hendaknya kita tidak sampai
meninggalkan YESUS. Oleh yang demikian kita semua diajak untuk terus mencari Yesus
Kristus, mengenali-Nya dengan lebih mendalam dan membina relasi yang intim dengan-Nya,
kemudian mengongsikan KRISTUS yang telah kita kenal itu kepada semua orang khususnya
kepada bimbingan kita serta kepada mereka yang belum mengenal dan ingin mengenali
‘Dia’.
Selaku orang yang mengimani Kristus, kita dimandatkan oleh Yesus sendiri untuk
mengongsikan Keselamatan yang telah kita terima melalui ‘pembaptisan’ kita itu kepada
semua orang. “kerana itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah Ku perintahkan kepadamu ( Mt 28:19-20) namun amanat ini merupakan satu
cabaran bagi kita kerana kita sendiri perlu menghidupi serta melakukan apa yang Yesus
kehendaki kita lakukan itu. Bagaimana kita dapat mengongsikan Yesus Kristus jika didalam
hidup kita sendiri tidak ada Yesus. Selaku orang-orang yang beriman; kita semua
memerlukan Yesus Kristus sebagai teman, penolong dan pendamping dalam perjuangan
hidup kita setiap hari secara peribadi, didalam keluarga mahupun komuniti. Tanpa Yesus
Kristus kita tidak mungkin kuat dan dapat bertahan mengharungi badai kehidupan yang
sering melanda serta menyerang kita dari berbagai penjuru dan sudut. Adakalanya, iman kita
terancam kerana kedudukan dan penganugeraan pangkat yang menuntut kita meninggalkan
Yesus. Keadaan ekonomi dan pekerjaan yang tidak stabil juga salah satu penyebab orang
meninggalkan Yesus. Oleh yang demikian kita tidak hanya diajak untuk mengongsikan Yesus
Kristus tetapi marilah kita belajar dari sikap perempuan yang memanggil sahabat-sahabat dan
jiran-jirannya untuk bersukacita dengannya apabila dia menemukan dirhamnya yang hilang
itu (LK 15:8-9), seperti perempuan tersebut kita juga dapat berbagi serta mengongsikan
kegembiraan, persahabatan serta apa yang dapat kita kongsikan sesuai dengan kemampuan
kita masing-masing kepada mereka yang memerlukan agar kita sama-sama dapat menikmati
kegembiraan dan kebahagian bersama-sama didalam Yesus Kristus.
Catechetical
Sunday Message 2020
This year, we celebrate
Catechetical Sunday on 19 January 2020 with the theme: “Seek, Know, Share
Christ”
Human beings are constantly
seeking: seeking for what is necessary to survive, seeking for favourable positions
or for more wealth; seeking relationships, or for a life partner. Those with
families work hard, seeking to provide for them, especially for the educational
needs of their children. These efforts are made so that they and their loved
ones may have a better and happier life.
However, even if we achieve or
obtain some or all of the above, would we really be happy? The theme for
Catechetical Sunday this year reminds us that regardless of our frequent busy-ness
and the well-meaning efforts we make in our daily lives to seek a better and
happier life, JESUS should not be forgotten. We are invited to seek Jesus
Christ continuously, to come to know him better, to have an intimate
relationship with him, and then to share Christ whom we know, to others. Especially
those under our care, and those who do not know him yet, but desire to.
As followers of Christ, we have
been commissioned by Jesus himself to “Go, therefore, and make disciples of all
nations, baptising them in the name of the Father, and of the Son and of the
Holy Spirit, teaching them to observe all that I have commanded you…” (Mat.
28: 19-20). This means to share with others the fruit of Salvation that we
have received through our Baptism. This commission, however, serves as a
challenge for us because it demands that we too live and act according to what
Jesus has taught us. In other words, how can we share Christ with others if we ourselves
do not know him?
We need Jesus as our friend, helper
and companion as we strive through life. Whether it be in our personal lives,
in our families or communities. Without Christ, we cannot remain strong and steadfast
in the face of the many diverse challenges that will constantly come our way. At
times, our faith may be threatened – be it from holding positions and titles
that explicitly contradict Christian living, or from gradually worsening
economic and work conditions, that subtly (yet effectively), direct our
attention away from Christ.
Therefore, let us not only share
Jesus Christ, but let us also learn from the woman who called out to her
friends and neighbours to share her joy of finding the talent she had lost (Lk.
15: 8-9). Like the woman, may we too, give and share joy, companionship, as
well as whatever we are able to share with those in need, so that all of us may
together, experience the joy and happiness of Jesus Christ.
2020年教理主日
今年的教理主日为2020年1月19日
主题为“发觉,认识,分享基督”
人们总是不断地在寻求。寻求生计,寻求身份地位,寻求财富,寻求伴侣或配偶。对于那些有家室的人,他们更加努力工作来储集财富以满足其家庭的需要并为子女的教育提供资助。所有的努力都是为了过上更佳,更幸福的生活。
但是,具备所有以上条件真的会使我们感到幸福吗?今年的“教理主日”提醒我们,无论我们繁忙中每天面对什么样的情况下,我们都绝对不可离开耶稣。因此,我们都受邀请继续去寻找耶稣基督,加深对祂的认识,与祂建立更亲密的关系,然后再同他人分享我们所认识的基督,特别是在我们的引领下的人以及那些还不知道和想要认识“祂”的人。
作为基督信徒,我们受到耶稣亲身的命令,把我们通过“洗礼”而获得的救恩分施给所有人。 “所以你们要去使万民成为门徒,因父及子及圣神之名给他们授洗,教训他们遵守我所命告你们的一切”(玛28:19-20)对我们来这可谓是一门挑战。因为我们自己必须活出和做耶稣要我们行的事。如果我们自己生命中没有体验过耶稣,那我们又如何能分享耶稣基督?作为信徒,我们每个人都需要耶稣基督成为我们个人,团体中日常生活的朋友,协助者和同伴。没有耶稣基督,我们经常无法抵御从各个方面和各处来侵蚀我们生命的风暴。有时,我们身份和地位受到威胁时,它要挟我们离开耶稣信仰。经济条件和不稳定的工作也是令人们放弃耶稣的原因。因此,我们不仅被邀请要与他人分享耶稣基督,而且也要求我们学习圣经中那位妇女的态度。当她找到她失去的『达玛』时,她就请女友及邻人来与她同乐! 。 (路 15:8-9)如同所言的那位妇女我们也应当如此;与那些需要我们的人,在友谊中同耶稣基督中同乐和快乐地分享一切。
今年的教理主日为2020年1月19日
主题为“发觉,认识,分享基督”
人们总是不断地在寻求。寻求生计,寻求身份地位,寻求财富,寻求伴侣或配偶。对于那些有家室的人,他们更加努力工作来储集财富以满足其家庭的需要并为子女的教育提供资助。所有的努力都是为了过上更佳,更幸福的生活。
但是,具备所有以上条件真的会使我们感到幸福吗?今年的“教理主日”提醒我们,无论我们繁忙中每天面对什么样的情况下,我们都绝对不可离开耶稣。因此,我们都受邀请继续去寻找耶稣基督,加深对祂的认识,与祂建立更亲密的关系,然后再同他人分享我们所认识的基督,特别是在我们的引领下的人以及那些还不知道和想要认识“祂”的人。
作为基督信徒,我们受到耶稣亲身的命令,把我们通过“洗礼”而获得的救恩分施给所有人。 “所以你们要去使万民成为门徒,因父及子及圣神之名给他们授洗,教训他们遵守我所命告你们的一切”(玛28:19-20)对我们来这可谓是一门挑战。因为我们自己必须活出和做耶稣要我们行的事。如果我们自己生命中没有体验过耶稣,那我们又如何能分享耶稣基督?作为信徒,我们每个人都需要耶稣基督成为我们个人,团体中日常生活的朋友,协助者和同伴。没有耶稣基督,我们经常无法抵御从各个方面和各处来侵蚀我们生命的风暴。有时,我们身份和地位受到威胁时,它要挟我们离开耶稣信仰。经济条件和不稳定的工作也是令人们放弃耶稣的原因。因此,我们不仅被邀请要与他人分享耶稣基督,而且也要求我们学习圣经中那位妇女的态度。当她找到她失去的『达玛』时,她就请女友及邻人来与她同乐! 。 (路 15:8-9)如同所言的那位妇女我们也应当如此;与那些需要我们的人,在友谊中同耶稣基督中同乐和快乐地分享一切。
Perhimpunan Kateketikal Sabah 1 (PKS-1)
Perarakan Statue Bunda Maria ke Nulu Sosopon,Berdoa Rosary
Sesi Perbincangan Berkumpulan
Pengumumaan Tuan Rumah PKS-2
Tuesday, August 6, 2019
Sesi Dialong Bersama Tim Komisi Katekatikal Keuskupan Agung Kota kInabalu.
Sesi Dialong Bersama Tim Komisi Katekatikal
Keuskupan Agung Kota kInabalu, bertempat di Holy Family Telipok, Pada 19 Julai
2019. Gabungan 3 Paroki iaitu Manggatal , Inanam dan Telipok.
Tuesday, July 16, 2019
SEMINAR PEMBENTUKAN PARA PEMBIMBING IKD 28 - 30 JUN 2019
SEMINAR PEMBENTUKAN PARA PEMBIMBING IKD DAPAT
SAMBUTAN HANGAT
PAPAR – Seramai 384 peserta dari seluruh Paroki
Keuskupan Agung Kota Kinabalu menghadiri seminar menghadiri program Pembentukan
IKD yang bertemakan “Kristus Misi, Kita”. Yang telah diadakan pada 28 – 30 Jun 2019
bertempat di pusat yang Retret FSIC, Pace Bene Purak Papar .
Semina ini dianjurkan oleh Komisi Katekatikal Keuskupan Agung Kota Kinabalu
, Penceramah seminar ini ialah, Dr. Steven Selvaraju dari Keuskupan Agung Kuala
Lumpur.
Seminar dimulakan dengan Misa pembukaan, Fr. Nicholas Stephen dalam homilinya mengingatkan kepada semua pembimbing bahawa dalam pembimbingan kita mestilah perpusatkan kepada Yesus. Agar kita dapat membawa lebih banyak lagi umat – umat katolik menuju ke “Rumput yang hijau dan air yang tenang “ . Dalam pelayanan kita sebagai katekis pembimbing pentingnya kita melayani dengan sukacita dan penuh cinta Kasih biarpun banyak cabaran dan kekurangan.
Sementara itu Dr Steven menghuraikan beberapa perkara sebagai panduan melayani dalam tajuk – tajuk ceramahnya.
Dalam Dunia Yang Sentiasa
BerubahPerubahan zaman kini sangatlah membimbingkan dan mencabar bagi para
pembimbing masa kini kerana cara pembelajaran yang semakin moden dan penggunaan
teknologi-teknologi masa kini dan pengaruh-pengaruh sekeliling kita. Katanya
kita sebagai pembimbing kita mestilah mengikuti pengaliran zaman agar kita
dapat mengajar dengan cara berkesan.
Mengajar Iman KatolikSebagai pembimbing kita mestilah mengetahui ajaran-ajaran Gereja dan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai ajaran katolik untuk memudahkan kita dalam pembimbingan kita. Kita kenalah lebih banyak sumber bacaan seperti buku Katekismus Gereja Katolik (KGK) , Dokumen Konsili Vatikan II ,sebagai rujukan untuk lebih memantapkan lagi pengetahuan kita.
Kaedah kateketikalDalam buku Berjalan Kita Bersama dalam iman katolik dalam ketiga-tiga jilid telah di sediakan panduan kita mengikut kaedah katekatikal dengan lebih proaktif. Ada 3 bahagian iaitu A. Pengalaman Hidup B. Sabda Allah dan C.Sahutan iman.
Bagaimana orang Dewasa dan kanak-kanak BelajarCara pembelajaran yang berbeza kerana cara pemikiran dewasa dan kanak-kanak yang berbeza,katanya cara pembelajaran kanak-kanak lebih kepada melihat dan menyentuh , dewasa pula lebih kepada perkara yang logik dan memerlukan sumbar rujukan yang jelas bagi mereka.
Rancangan Pengajaran
Dalam setiap pertemuan pembimbing mestilah membuat persiapan peribadi
dengan membelajari lebih awal mengenai tajuk pertemuan pada minggu itu. Agar
pembimbing lebih memahami tajuk
pertemuan dan dapat menjawab
persoalan-persoalan bimbingan mereka.
Yesus Inti Katekesis
Seminar dimulakan dengan Misa pembukaan, Fr. Nicholas Stephen dalam homilinya mengingatkan kepada semua pembimbing bahawa dalam pembimbingan kita mestilah perpusatkan kepada Yesus. Agar kita dapat membawa lebih banyak lagi umat – umat katolik menuju ke “Rumput yang hijau dan air yang tenang “ . Dalam pelayanan kita sebagai katekis pembimbing pentingnya kita melayani dengan sukacita dan penuh cinta Kasih biarpun banyak cabaran dan kekurangan.
Sementara itu Dr Steven menghuraikan beberapa perkara sebagai panduan melayani dalam tajuk – tajuk ceramahnya.

Mengajar Iman KatolikSebagai pembimbing kita mestilah mengetahui ajaran-ajaran Gereja dan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai ajaran katolik untuk memudahkan kita dalam pembimbingan kita. Kita kenalah lebih banyak sumber bacaan seperti buku Katekismus Gereja Katolik (KGK) , Dokumen Konsili Vatikan II ,sebagai rujukan untuk lebih memantapkan lagi pengetahuan kita.
Kaedah kateketikalDalam buku Berjalan Kita Bersama dalam iman katolik dalam ketiga-tiga jilid telah di sediakan panduan kita mengikut kaedah katekatikal dengan lebih proaktif. Ada 3 bahagian iaitu A. Pengalaman Hidup B. Sabda Allah dan C.Sahutan iman.
Bagaimana orang Dewasa dan kanak-kanak BelajarCara pembelajaran yang berbeza kerana cara pemikiran dewasa dan kanak-kanak yang berbeza,katanya cara pembelajaran kanak-kanak lebih kepada melihat dan menyentuh , dewasa pula lebih kepada perkara yang logik dan memerlukan sumbar rujukan yang jelas bagi mereka.
Rancangan Pengajaran

Yesus Inti Katekesis

Diakhir seminar ini, Sr Dariah Ajap fsic selaku Ketua Komisi Kateketikal keuskupan Agung Kota Kinabalu berharap dan menyeru agar para peserta dapat mengongsikan kepada para pembimbing di paroki mereka masing-masing serta dapat diamalkan apa yang telah mereka pelajari dari seminar ini.
Wednesday, February 20, 2019
Monday, September 24, 2018
Formation on”
Ignatian Pedagogy” By Fr Alvin Ho, SJ
LIKAS – 92 participants comprising of Sunday School teachers/religious educators, RCIA, CIC, Kids of the Kingdom facilitators, as well as the special ministry group attended the formation on Ignatian Pedagogy, held in St. Simon Likas parish hall on 14th – 16th Sept. 2018. Fr. Alvin Ho, SJ from the Archdiocese of Kuala Lumpur was i

This formation was targeted for the English-speaking
in the K.K. Archdiocese who are involved in the catechetical ministry in giving
catechesis to the young. Fr. Alvin reminded the participants that to serve as
catechists is not a part time hobby, but to fully dedicate oneself to this
ministry. The goal is to help learners to attain the end for which they were
created: knowledge and love of God, and salvation. The elements of the Ignatian
Pedagogical Paradigm helped the participants to consider the context (what
needs to be known about the learners), experience of the learners (to engage
the learners by relating to their experience) and to guide them to reflection
and to move beyond knowledge to action.


Participants were mainly from the parishes of Sacred Heart Cathedral, St.
Simon Likas, Stella Maris Tg. Aru, Blessed Sacrament Labuan and St. Michael
Penampang with 1 each from St.John Tuaran and Holy Family Telipok. Of special
note is the Chinese speaking from Sacred Heart who joined in the training.
There will be on going follow up for this group in the future.
The organising team was led by Ms Magdalene Chu with
team members from St. Simon Likas and Sacred Heart Cathedral, K.K.
Malaysian Catechetical Commission Meeting 2018
Malaysian Catechetical Commission Meeting 2018

Fr Alvin Ho SJ, Chairman of MCC led the meeting. Twenty
delegates from all arch/dioceses including the delegates from Brunei
Vicariate attended this meeting. There were 10 priests including Most Revd Julian Leow, Archbishop of Kuala
Lumpur Archdiocese and Rt Revd Datuk Cornelius Piong, Bishop
of Keningau Diocese, and 10 Religious Sisters and lay leaders. The Diocese of
Melaka-Johor Sent its apology for
not able to send its delegates to this year’s meeting.
The Catechetical
Commission plays a very crucial role in the church as it is the pulse and the very life of the
church. In Catechetical Ministry,
one of the many activities is to prepare our young Catholics for
the reception of Sacraments of Baptism, Eucharist, Confession, Confirmation and also spiritual preparations for our children
and teenagers to meet the challenges of the world later.
Without the passionate guidance
from the catechists to teach and share the Catholic Faith to these children and teenagers, these students could not be prepared well and to be strong in their faith, as expected. Therefore with this
concern, formation of catechists to
care for their students are so important.
The meeting
discussed numerous topics related to Catechetical Ministry at the arch/diocesan level as well as at national
level:
1) The topic on formation and training for all
those involved in catechesis especially for catechists to deliver effective
lessons is on of the many topics of our discussion. This includes formations and
training for
catechists and/or facilitators of Christian Adult
Initiation (CIA) team, Joyful Weekend Gathering (JWG) / Religious Education (RE) Classes, catechists to conduct Communion Service in the absence of
priests, and sponsors/godparents of candidates for the reception of sacraments. We also discussed how On-line Courses could help
to update the Catechists.
2) Materials and catechetical books for JWG / RE need to be updated and improved by preparing supplementary materials
to replace the existing ones. The meeting also discussed the necessity to have sufficient resources for the Rites of Christian Initiation for Adults (RCIA) to respond to
the needs of the candidates in the
whole arch/dioceses. We also had a discussion on Rites of RCIA.
3) The theme for 2019 Catechetical Sunday is “Christ, Our Mission” (Phil 1:21). A reflection paper for this theme would be prepared by Most Revd Julian Leow; together with this reflection paper, various suggestions of activities for this celebration would be distributed
to each arch/diocese by November
2018. The theme chosen is in line with the Church’s
focus on Mission and Evangelisation.
4) At this meeting, we also discussed on the management of the National Catechetical
Office (NCO) in Kuala Lumpur. At
this interim period, Dr Stephen Selvaraju was entrust to monitor on the staff employed by Malaysia Catechetical Commission (MCC) for NCO.
5) All the eight arch/dioceses and the
Vicariate of Brunei reported on their catechetical events, activities,
programmes and plans.
6) At the end of the four-day
meeting, the members elected a team of office bearers for the term 2019-2021. The result of this
election is as follows:
Chairman : Fr Nicholas Stephen (Kota
Kinabalu Archdiocese)
Vice Chairman : Fr Mark Michael (Penang Diocese)
Secretary : Mr Frederick Empanga (Miri Diocese)
Vice Secretary : Ms Stephanie Ng (Kuching Archdiocese)
The outgoing Episcopal
President of the Malaysia
Catechetical Commission, Rt Revd Datuk Cornelius Piong of Keningau Diocese,
thanked all the MCC members for their tireless
service, cooperation and friendship built throughout
the term,
led by Fr Alvin Ho SJ. His Lordship also heartily welcomed the incoming Episcopal President, Most Revd
Julian Leow and hopes that usual closed cooperation amongst the newly elected office bearers would continue. His Lordship
also congratulated the newly elected office bearers and encouraged them to serve with joy.
The outgoing MCC chairman,
Fr Alvin Ho SJ, thanked the all the
MCC members for their cooperation given to him during his tenure as the chairman and he congratulated the newly elected office bearers.

Most Revd Julian Leow, the incoming Episcopal
President, thanked the outgoing
office bearers for their tireless service. His Grace emphasised on the importance
of catechetical ministry in a world where faithful, especially the younger generations, are being challenged by the worldly standard and secularism. Many young people who migrated to the West Malaysia compromised
their Catholic Faith due to the
shallowness of their faith.
Therefore, the
archbishop said that it was a dire need to have ongoing continuous
catechetical formations and
trainings for catechists. His Grace emphasised that parents have to live up to their responsibility and to
play their role effectively as the first catechists of their children, instead of fully relying on the catechists in
the weekly Religious Education Classes There was also a need to
publish spiritual books and share the
resources on-line for the catechists
and parents to refer to.
The archbishop also acknowledged
and appreciated the RE catechists for their time and energy.
His Grace also encouraged all the catechists to
continue with the good work and to engage
in catechesis more creatively and effectively.
His Grace thanked all the delegates for their active participation in the meeting. The next MCC Meeting will be on
5th to 8th August 2019, and will be
hosted by the Diocese of Penang.
- Sr Dariah Ajap, FSIC, MCC Member
_________________________________________________________________
MESYUARAT KOMISI
KATEKETIKAL MALAYSIA (KKM) 2018
Sibu – Banyak perkara telah dibincangkan dalam Mesyuarat Komisi
Kateketikal SeMalaysia (KKM) yang lalu,
yang telah diadakan pada 27hb hingga 30hb
Ogos 2018, bertempat di Catholic
Diocesan Centre, Sibu Sarawak.
Pengerusi Fr. Alvin Ho SJ, dari Keuskupan Agung Kuala Lumpur telah mempengerusikan Mesyuarat ini, yang telah dihadiri oleh 20 para perwakilan dari Keuskupan Agung Kuala Lumpur, Kuching, Kota Kinabalu; Penang, Miri, Sibu, Keningau, Sandakan dan Vikarit Brunei Darussalam kecuali keuskupan Melaka Johor yang telah menghantar maafnya kerana tidak dapt menghantar wakilnya pada kali ini. 10 orang para paderi termasuk Uskup Agung Julian Leow dari Keuskupan Agung Kuala Lumpur dan Uskup Cornelius Piong dari Keuskupan Keningau, dan 10 orang umat awam termasuk dua orang religius.
Peranan Komisi Kateketikal dalam hidup gereja amatlah penting sebab ia
merupakan nadi dan hidup gereja. Antara lain pelayanan kateketikal adalah
mempersiapkan para penerima Sakramen Pembaptisan, Ekaristi, Tobat,
Penguatan/Krisma, dan hidup komited dan
teguh dalam iman Katolik.dll. Tanpa katekis dan pembimbing yang mengajarkan dan
mengongsikan iman kepada mereka, maka tidak dapat
mempersiapkan para pelajar dengan baik dan berkualiti/teguh dalam iman
seperti yang kita semua harapkan. Dengan
keprihatinin ini, maka pembentukan para
pembimbing/katekis amatlah penting. Mesyuarat
ini telah membincangkan banyak perkara yang berkaitan dengan pelayanan
kateketikal baik di peringkat keuskupan mahu pun di peringkat nasional antara
lainnya :
1. Pembentukan iman dan latihan bagi para fasilitator Inisiasi Kristian
Dewasa (IKD), Pembimbing Pertemuan Minggu Gembira (PMG), para katekis Ibadat Sabda dan para
penanggung/penjamin kepada calon-calon penerima sakramen agar dapat
menyampaikan katekesis mingguan dengan lebih berkesan. Kursus-kursus “on line” juga cuba disediakan
mengikut keperluan.
2. Bahan-bahan/material dan buku-buku kateketikal yang digunakan dalam katekesis untuk PMG perlu
dikemaskini, penambahbaikan dengan menyediakan bahan-bahan tambahan
(supplement) untuk buku-buku yang sedia
ada. Disamping itu mesyuarat akan
melihat keperluan dalam IKD untuk memenuhi keperluan di seluruh keuskupan.
Upacara-upacara dalam IKD juga telah
dibincangkan.
3. Tema Perayaan Minggu Kateketikal 2019 telah diputuskan iaitu
“Kristus, Misi Kita” (Christ, Our Mission)
(Filipi 1: 21). Renungan tentang tema
ini akan disediakan oleh Yang Mulia Uskup
Agung Julian Leow. Renungan tema dan cadangan-cadangan aktiviti perayaan ini akan diedarkan kepada
kesemua keuskupan agung/keuskupan pada bulan November 2018. Tema ini dipilih sesuai dengan fokus gereja sekarang lebih kepada Misi dan
Penginjilan.
Mesyuarat juga telah membincangkan tentang
pengurusan Pejabat Kateketikal Nasional, Kuala Lumpur, di mana Dr. Stephen
Selvaraju telah diberikepercayaan untuk memantau segala pengurusan,
pekerja dan projek yang
dipertanggungjawabkan oleh Komisi.
4. Laporan dan perancangan aktiviti-aktiviti oleh 8 buah keuskupan
masing-masing juga telah dibentangkan n dalam mesyuarat ini.
5. Diakhir mesyuarat, pemilihan Ahli jawatankuasa baru telah diadakan bagi
penggal 2019-2021 seperti berikut:
Pengerusi - Rev. Fr. Nicholas
Stephen (Keuskupan Agung Kota
Kinabalu)
Timbalan Pengerusi - Rev. Fr. Mark Michael (Keuskupan Penang)
Setiausaha - Frederick Empanga (Keuskupan
(Miri)
Penolong Setiausaha - Stephanie Ng (Keuskupan Agung Kuching)
Mantan Presiden Episkopal KKM, Uskup
Cornelius Piong terlebih dahulu mengucapkan
berbanyak terima kasih kepada AJK lama atas pelayanan, kerjasama dan
pershabatan terjalin yang diberikan bersama
dalam KKM selama ini yang telah diketuai oleh Rev. Fr. Alvin Ho SJ. Uskup Cornelius Piong juga dengan gembira
mengucapkan selamat datang kepada Presiden Episkopal yang baru yang akan
menggantinya iaitu Yang Mulia Uskup Agung Julian Leow dan semoga kerjasa
seperti ini akan diteruskan oleh ahli-ahli yang telah dipilih. Beliau juga mengucapkan tahniah dan syabas dan
selamat melayani kepada AJK Baru yang
telah dipilih.
Mantan Pengerusi Rev. Fr. Alvin Ho
juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas atas kerjasama yang diberikan selama ini dan
mengucapkan tahniah dan selamat melayani kepada ahlijawatankuasa yang baru
dipilih. Beliau akan digantikan oleh Fr.
Christopher Wilvaraj dari Keuskupan
Agung Kuala Lumpur.
Fr. Nicholas Stephen , selaku Pengerusi
yang baru dipilih menyatakan rasa terima kasihnya kepada semua ahli yang telah
memberi kepercayaan kepadanya untuk mempengerusikan
Komisi ini semoga dengan kerjasama
semua, kita dapat melaksanakan apa yang
telah dirancangkan. Uskup Agung Julian Leow , Presiden Episkopal
baru bagi Komisi ini, menyatakan terimakasihnya kepada tim yang lama atas pelayanan dan
kerjasa sama yang ditunjukkan dalam melaksanakan program yang telah
dirancangkan. Beliau juga menekankan
kepentingan pelayanan Kateketikal dimana
banyak cabaran-cabaran dunia sekarang
melanda umat-umat, terutama generasi
baru hari ini. Ramai orang muda terutama dari Sabah dan
Sarawak yang berhijrah ke Semenanjung Malaysia menghadapi cabaran inam yang kuat sehingga ada diantara mereka telah meninggalkan agama mereka kerana iman
yang lemah.
Oleh itu pentingnya pembentukan para pembimbing
dan katekis yang berterusan, tanggungjawab
para ibubapa sebagai katekis utama dalam keluarga harus dihidupi dan bukannya bergantung sepenuhnya
kepada para pembimbing di sekolah minggu, perlunya menerbitkan buku-buku rohani dan menyediakan dan mengongsikan
bahan-bahan rujukan kerohanian secara
“on line”. Beliau juga menghargai pelayan para pembimbing di sekolah
minggu atas pengorbanan masa mereka dan menyeru
agar mereka terus melayani dan membimbing dengan penuh kreatif.
Akhir sekali,
Pengerusi telah mengucapkan terima kasih kepada semua ahli kerana mengambil
bahagian aktif dalam mesyuarat kali ini.
Mesyuarat akan datang akan diadakah pada
5hb – 8hb Ogos 2019, di Keuskupan
P. Pinang.
Subscribe to:
Posts (Atom)