Tanda-tanda Liturgi
“Maka sewajarnnya, Liturgi dipandang pelaksanaan tugas imam Yesus Kristus (1). Dalamnya, lewat tanda-tanda lahir (2) ditunjukkan dan dihasilkan pengudusan manusia (1), masing-masing menurut caranya sendiri (2), dan dilaksanakan ibadat umum seutuhnya oleh Tubuh Mistik Yesus Kristus, yakni oleh Kepala dan anggota-anggota-Nya.” (SC 7)
(1) Pelaksanaan tugas Yesus yang menguduskan itu didatangkan kita melalui tanda-tanda lahir di dalam perayaan liturgy.
Siapakah Yesus? Apakah diriNya dan perlasanaanNya kudus? Pada masa kini, sesiapa orang, setiap nilai, tingkahlaku, segalanya, dipersoalkan oleh manusia yang menjadi angkuh hatinya. Tidak ada lagi rasa suci, hormat, tunduk. Manusia menganggap dirinya allah, dan bersikap begitu saja terhadap yang Ilahi dan karyaNya. Sikap yang kehilangan sikap suci dan kudus telahpun terbawa ke dalam perayaan liturgy.
(2) Asal harapaan mengubahkan keadaan jahat ini terdapat dengan mengubahsesuaikan sikap kita dengan melaksanakan tand-tanda lahir dalam liturgy, yang melambangkan pelaksanaan Tuhan dan pembalasan kita kepadaNya.
Bahasa lahir itu tidak pernah dan tak menipu. Bagaimana kita nampaknya, berbaunya, bertata sikap dan bergerak tubuhnya, semua ini menjadi alat pengudusan Ilahi jika dilaksanakan sesuai dengan apa yang dilambangkan dan dimaksukan.
Oleh sebah itu, hanya diri kita dan benda-benda kita yang terbaik harus digunakan di dalam perayaan liturgi.
“Tanda-tanda” mengenai bukan sahaja bentuk atau upacara yang kecil-kecilan, tetapi juga mengenai yang dasar dan yang keseluruhan. Tuhan menggunakan semua tanda lahiran besar dan kecil untuk menyampaikan kekudusan bagi kita, dari Upacara Pembukaan sampai Upacara Pengutusan Misa Kudus.
Tanda-tanda dasar Ekaristi
Bertiga-langkah:
Mengambil roti dan anggur
Bersyukur Allah sebab penyelamatan yang dikurniakan
Membagi-bagi roti dan anggur untuk disantap ...
menurut yang diarahkan Yesus pada perjamuan terakhir untuk mengenangkanNya.
Pengertian tanda-tanda besar dan kecil
Dirinya pelayan (imam, pembaca, putera altar, penyanyi, pelayan komuni luar biasa, warden, umat, setiap orang dalam pelaksanaan tugas pelayanan masing-masingnya).
Sabda Tuhan
Ruang liturgi, perlengapan gereja, suasana (altar, ambo/mimbar, salip, kursi imam, piala, buku-buku, kain-kain, suasan yang cukup selesa, dsbn)
Elemen-elemen benda: roti, anggur, air, lilin, pedupaan, dll
Doa, music dan lagu-lagu, hening dsbn
Tata gerak (gestures - berlutut, berbungkuk, mengulurkan tangan, tutup tangan ..), (gestures), sikap tubuh (“postures” duduk, berdiri...)
Pakain dan warna-warna
Penutup: Membina kembali Sikap Penghormatan terhadap yang suci
Secara sungguh-sungguh Allah yang mahakudus hadir di roti dan anggur yang dikonsekrasikan. Dia hadir juga di perhimpunan liturgi, Sabda, Pelayan. Padahal, yang Mahadukus hadir di setiap tanda di mana Sabda Kristus dan tindakan pengudusanNya dilihat, didengar, dan dialami.
Maka, ucapkanlah dan melakukanlah apa yang sungguh-sungguh dimaksukan, dan maksukan dengan sungguh-sungguh apa yang diucapkan dan ditandai! Lewat itu karya pengudusan Tuhan terus menhasilkan buah di hidup kita.
No comments:
Post a Comment